aku itu orangnya tledor, kalau dalam bahasa keseharianku aku ini
termasuk orang yang njeprah. Kata orang-orang disekitarku sih begitu.
Buktinya aku sering kehilangan benda-bendaku, barang-barang berharga ku. Ya
tentu saja Karena ketledoranku sendiri. Sering
lupa, kurang hati-hati dalam menjaga barang milik pribadiku. Pernah juga aku
kehilangan cincinku, cincinku masuk closet, lagh pokoknya super njeprrah.
Mungkin sudah gawan bayiJ
Suatu saat diperjalananku menuju pesantren aku duduk bersebelahan
dengan cewek cantiq kebetulan tujuan kita sama. Turun di Stasiun Maos, ia
hendak mau pulang ke kosnya di Sampang sedangkan aku akan kembali kepesantrenku tempat menimba
ilmu di Kesugihan I Cilacap. Kami sempet ngobrol ngalor ngidul.
Ternyata orangnya enakan juga kalau diajak bicara, batinku. Setelah lama aku
perhatikan ia memakai kalung kunci dengan gantungan yang begitu banyak dan
dikalungkan dilehernya. Jorok banget kan? Seorang cewek mengenakan kalung kunci
al marinya di leher. Tak pernah aku bayangkan ada cewek secantik dia mau
melakukan hal itu. oh No. No..!
Saking penasarnya akhirnya aku menanyakan perihal yang membuatnya
ia memakai kalung kunci dilehernya. Dengan tanpa basa basi ia menjawab dengan
jujur bahwa ia adalah seorang yang tledor, suka lupa dan suka salah naroh
barang sembarangan. Ini adalah salah satu cara agar kuncinya tidak hilang dan
tidak membuatku lupa karena aku selalu menggantungkannya di leherku. Aku merasa
nyaman aja, dari pada kehilangan kunci al mari lebih sengsara lagi. Tuturnya.
Aku ga nyangka seorang cewek cantik, tinggal di kos-kosan, anaknya
tledor sama seperti aku. Aku ketawa terbahak-bahak dalam hati. Ga nyangka aku
punya teman seperjuangan yang sama
seperti diriku. Tledoran, pelupa. Hahaha.
Pernah suatu saat aku kehilangan hitex. Pulpen yang yang dipake wat
ngasah-ngasaih kitab di Pesantrenku hilang. Harganya mahal bukan
main untuk selevel anak pesantren, pada waktu itu harga hitex sekitar Rp 17.
000,00. Mahalkan?sayangkan kalau hilang? Aku sempet kehilangan pulpen hitex
bukan hanya satu dua kali tapi
berkali-kali. Rasanya sebel banget. Mana pada waktu itu dompet tipis lagi, lagh
pokoknya aku sempet gemes sendiri dengan tingkah lakuku. Aku juga heran mengapa
bisa terjadi seperti itudalam hidupku. Aku juga kadang penasaran sendiri kemana
pulpen hitexku pergi, mungkin aku salah naroh, atau barang kali aku lupa atau
mungkin juga ada yang meminjam hitexku ga bilang dulu, alias ghozob,
atau bahkan mungkin ada yang mengambil untuk dijadikan miliknya, ya semua itu
mungkin-mungkin saja, karena hitex di Pesantren termasuk barang berharga selain
cincin dan perhiasan lainnya yang menempel dikulit. Karena hidup di Pesantren tanpa
hitek seakan-akan mau setor nyawa untuk kena kasus tidak melaksanakan kegiatan
belajar-mengajar. Woow aku ga mau kena takzir lagi, No. No.No. aku ga mau masuk
dalam lubang yang sama. Ga mau pokoknya.
Tiba-tiba aku teringat seorang cewek cantiq yang duduk di sebelahku
pada waktu naik Kreta. Akhirnya aku memakai tips yang diberikan oleh temanku
itu, aku menggantungkan hitexku di leherku, terlebih dulu aku memberi tali
untuk bisa dikalungkan dileherku. kemanapun
aku pergi hitex akan selalu melekat dan tidak akan pergi atau hilang atau
bahkan salah naroh. Mau tidur,mau mandi aku kalungkan tepat dileherku, hitex ku
takan pernah lepas dari lehernya yupz ternyata tips cewek cantik itu juga juga.
Selamatmencoba,moga bermanfaatJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nama