CeritaKu

Minggu, 16 Juni 2013

Pengertian Pendidikan Akhlak


Secara tradisional,pendidikan diaartikan sebagai suatu proses untuk membentuk tingkah laku, baik secara fisik, intelektual, emosional, maupun moral sesuai dengan moral sesuai dengan nilai dan pengetahuan yang menjadi pondasi budaya dalam masyarakat.[1]
Perkataan “akhlak” berasal dari bahasa arab, jama’ dari “khuluqun” yang menurut logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at. Rumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dan makhluk serta anatar makhluk dan makhluk.
Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yangseharusnya dilakukan oleh setengah manusia kepada lainnya. Menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yangharus diperbuat.
Sedangkan pendidikan akhlak sebagaimana dirumuskan oleh Ibn Miskawaih dan dikutip oleh Abudin Nata, merupakan upaya kearah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan lahirnya perbuatan-perbuatan yang bernilai baik dari seseorang. Dalam pendidikan akhlak ini, kriteria benar dan salah untuk menilai perbuatan yang muncul merujuk pada al Qur’an dan sunnah sebagai sumber tertinggi ajaran islam.
Mubarok mengemukakan bahwa akhlak adalah keadaan batin seseorang yang menjadi sumber lahirnya perbuatan dimana perbuatan itu lahir dengan mudah tanpa memikirkan untung dan rugi. Orang yang berakhlak baik akan melakukan kebaikan secara spontan tanpa pamrin apapun. Demikian juga orang yang berakhlak buruk, melakukan keburukan secara spontan tanpa memikirkan akibat bagi dirinya maupun yang dijahati.
Sedangkan Sa’adudin, mengemukakan bahwa akhlak mengandung beberapa arti, diantaranya:
a.    tabi’at, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia tanpa dikehendaki dan tanpa diupayakan
b.   adat, yaitu sifat dalam diri yang diupayakan manusia melalui latihan, yakni berdasarkan keinginan.
c.    Watak, cakupannya meliputi hal-hal yang menjadi tabi’at dan hal-hal yang diupayakan hingga menjadi adat.
Dengan demikian maka pendidikan akhlak  bisa dikatakan sebagai pendidikan moral dalam diskursus pendidikan islam. Telaah lebih dalam terhadap konsep akhlak yang dirumuskan oleh para tokoh pendidikan islam masa lalu seperti Ibnu Miskawaih, al Qabisi, Ibn Sina, al Ghazali dan al Zarnuji menunjukkan bahwa tujuan puncak pendidikan akhlak adalah terbentuknya karakter positif dalam perilaku anak didik. Karakter positif ini tiada lain adalah penjelmaan sifat-sifat mulia Tuhan dalam kehidupan manusia.[2]
Implementasi akhlak dalam islam tersimpul dalam karakter pribadi Rasulullah saw. Dalam pribadi Rasul, bersemai nilai-nilai akhlak yang mulia dan agung. Al Qur’an dalam Surah al Ahzab/33 ayat 21 menyatakan:” sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik “ dalam suatu hadist juga menyatakan “ sesungguhnya aku diutus didunia itu tak lain hanya menyempurnakan akhlak budi pekerti yang mulia “ (HR. Ahmad)
Akhlak tidak diragukan lagi memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. Pembinaan akhlak dimulai dari individu. Hakikat akhlak itu memang individual. Karenanya, pembinaan akhlak dimulai dari sebuah gerakan individual, yang kemudian diproyeksikan  menyebar keindividu-individu lainnya, lalu setelah jumlah individu yang tercerahkan secara akhlak menjadi banyak, dengan sendirinya akan mewarnai kehidupan masyarakat. Pembinaan akhlak selanjutnya dilakukan dalam lingkungan keluarga dan harus dilakukan sedini mungkin sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Melalui pembinaan akhlak pada setiap individu dan keluarga akan tercipta peradaban masyarakat yang tentram dan sejahtera.
Dalam islam, akhlak menempati kedudukan penting dan dianggap memiliki


[1] Bagus Mustaqim, pendidikan karakter Membangun delapan karakter emas menuju Indonesia Bermartaba.( Yogyakarta: Samudra Biru. 2011) hlm. 7-8
[2] Abdul Majid, dan Dian Andayani , Pendidikan karakter Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakara, 2011) hlm. 9-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama