CeritaKu

Selasa, 03 September 2013

Satu Pohon Pepaya, Satu Siswa


            Seperti yang kita ketahui bahwa begitu banyak orang miskin yang ada di Indonesia. Mereka terkadang merasa tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, mereka lebih memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya, sehingga banyak kita temukan anak-anak yang dibawah umur bekerja untuk membantu orangtuanya, banyak yang mengabaikan pendidikan. Padahal pendidikan bisa dikatakan gratis dari subsidi BBM, akan tetapi terkadang bagi sebagian sekolahan dana itu belum bisa mencukupi kebutuhan sekolahan. Akhirnya dari pihak sekolah terkadang memberikan beban kepada siswanya untuk membayar secara ikhlas atau yang sering kita dengar dengan istilah infak  atau jariyah.
            Infak atau jariyah ini terkadang membuat orangtua siswa menjadi keberatan. Apalagi jika sekolah sedang mengadakan pembangunan, orangtua siswa terkadang menjadi terbebani oleh biaya yang tidak termasuk dalam anggaran pendidikan. Mau tidak mau orangtua siswa harus membayar infak atau tarikan yang dibebankan oleh pihak sekolah. Tak jarang dari orangtua siswa yang mengeluh tentang anggaran pendidikan yang terkadang masih memberatkan orangtua siswa.
            Anda mungkin tahu yang namanya buah papaya, buah papaya yang mudah subur itu,bagaimana kalau kita sebagai pendidik (guru) atau atas nama sekolah menitipkan satu pohon saja pada masing-masing orantua siswa. Orantua siswa hanya dibebani untum merawat pohon papaya sampai berbuah. Hasil dari buah tersebut kemudian dikumpulkan disekolah untuk selanjutnya dijual kepada penjual buah papaya.
            Sebelumnya. Mari sejenak kita bermain angka-angka. Jika dalam satu sekolahan terdapat 300 siswa kita kalikan dengan 5 buah pepaya. Satu papaya dijual dengan harga @ Rp 2000, maka 300x5x2000= Rp. 3.000.000. lumayan bukan? Dalam satu minggu sekolahan bisa mengumpulkan uang Rp. 3000.000
            Hasil uang itu kita belikan keperluan anak-anak sekolah yang tidak mampu misalnya membelikan sepeda, sepatu dan lain sebagainya, atau bisa kita berikan modal usaha untuk orantua siswa yang miskin, sehingga pihak sekolah bisa membantu menuntaskan sedikit bebna mereka. Saya rasa tidaklah membebani orantua siswa jika hanya dititipi sebuah pohon papaya. Selain itu penitipan pohon papaya juga membantu program pemerintah untuk penghijauan.
           
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama