CeritaKu

Selasa, 03 September 2013

Aku Bisa Sekolah karna Sampah


            Aku pernah mendengar  disiaran televisi bahwa ada sebuah sebuah lembaga kecil yang aku lupa apa nama lembaga tersebut, intinya lembaga sekolah kalau ga salah TK atau PAUD  di daerah Jakarta kalau tidak salah. disitu menerapkan ssstem pembayaran dengan menggunakan sampah. Setiap wali murid diwajibkan membawa sampah berupa botol minuman bekas atau lainnya untuk dibawa kesekolahan. Tujuannnya untuk mengganti biaya pendidikan yang ada disekolah tersebut. Guru tersebut melihat kondisi masyarakat setempat yang kebanyakan adalah orang miskin, sehingga ia berinisiatif untuk mengganti sistem pembayaran dengan membawa sampah setiap bulannya. Sehingga bisa meringankan beban mereka.
            Sekolah tersebut tidak membedakan antara orang yang kaya dengan orang yang miskin, walaupun orang kaya yang menyekolahkan anaknya disekolah tersebut sistem pembayarannya tetap sama yaitu dengan system mengumpulkan sampah setiap bulan sebagai ganti dari bayaran bulanan tersebut.
            Selain sampah tersebut dijual kepada pengumpul sampah oleh pihak sekolah, terkadang sampah tersebut diubah dengan tangan-tangan kreatif sehingga mempunyai nilai tambah, kadang guru mengajarkan anak didik disekolah tersebut cara membuat ketrampilan, cara memanfaatkan sampah dan lain-lain.
            Kita sebagai seorang pendidik bisa berkaca pada lembaga tersebut bahwa kita bisa meniru perilaku yang demikian. Selain lembaga tersebut tidak membedakan anatar yang kaya dan orang yang miskin, sampah yang kesannya tidak adda harganya kini bisa menjadi berharga. Selain alasan dimuka rumah akan bersih dari sampah yang kesannya tidak berharga itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama